Tuesday, April 14, 2015

Workaholic

Malam ini aku tidak sedang sendiri. Walau malam terasa begitu hening. Aku sedang bercakap-cakap dengan diriku sendiri. Percakapan itu tidak benar-benar sebuah dialog. Permasalahannya aku terlalu sibuk bekerja dan menghabiskan pikiranku pada tiap angka yang tertera di layar laptop.
"Bekerja?" diriku yang satu bertanya.
Sementara diriku yang lain diam saja.
"Masih bekerja?" diriku satu kembali bertanya.
"Iya. Kan kau bisa lihat."
"Aku rasa kau tidak bekerja."
Diriku yang lain menghentikan hentakan jarinya di atas laptop.
"Kau kira aku sedang main-main? Aku sedang lembur. Kerjaanku menumpuk. Besok ada tim peninjau yang akan datang. Mereka adalah analis. Mereka perlu menganalisa kerjaku. Kalau aku bagus, maka aku bisa naik pangkat."
"Begitu."
"Iya."
Si diriku satu diam.
Diriku yang lain kembali menghentakkan jari-jarinya di atas laptop.
"Bekerja lagi?"
"Iya."
"Kau suka kerja?"
"Tentu."
"Buat apa?"
Diriku yang lain tertawa, "Pertanyaan bodoh."
"Memang apa pertanyaan pintar?"
"Kau sedang bosan?"
"Tidak. Kurasa kau yang bosan."
"Kenapa begitu? Aku sedang banyak pekerjaan."
"Kau jenuh."
"Tidak. Aku sedang baik-baik saja."
"Boleh aku ulang pertanyaan bodohku?"
Si diriku yang lain hanya mencibir.
"Dijawab."
"Kau mau jawaban seperti apa? Kau pasti tahu jawabannya. Kita kan satu."
"Aku tidak tahu."
Si diriku yang sibuk bekerja menghentikan kesibukannya. Dia menatap diriku yang satunya, "Ada apa denganmu?"
"Tidakkah ada waktu untuk diri kita?"
"Buat apa?"
"Bercengkrama."
Diriku yang bekerja tertawa, "Sudahlah, tidur saja kalau kau mengantuk. Aku masih punya setumpuk lagi pekerjaan yang harus diselesaikan. Dan itu harus besok!"
Satunya menghela nafas, "Bekerjalah,..."
"Iya. begitu. Itu baru anak baik."
"Iya, aku selalu jadi anak baik untuk jiwa sepertimu."
"Aku kan sibuk demi kita."
Satunya diam saja.
"Kau tahu kan itu."
"Entahlah. Mungkin saja aku tahu. Mungkin saja aku tidak tahu."
Si sibuk menggeleng.
"Aku tidur."
"Iya. Aku kerja dulu. Nanti aku menyusul."
"Iya."

0 comments:

Post a Comment

 

(c)2009 Mardiana Kappara . Based in Wordpress by wpthemesfree Created by Templates for Blogger