Monday, December 17, 2012

Menulis di Shvoong Dapat Royalti Dollar

Apa itu Shvoong?
Shvoong.com, merupakan sebuah situs yang diciptakan untuk menampung berbagai macam resensi yang bersumber dari berbagai macam media, dapat berasal dari buku, film, berita televisi, berita radio, majalah, artikel internet, tulisan ilmiah, dan bahkan berdasarkan pengalaman penulis sendiri.

Asyiknya nulis di Shvoong, karena si penulis dapat royalti. Dua kunci yang wajib dipegang untuk jadi penulis sukses di Shvoong kata sahabat saya penulis Shvoong, adalah pertama, harus membuat tulisan yang bagus atau berkualitas, karena hal ini akan menarik banyak pengunjung datang membaca, kedua, rajin-rajin promo dan dapetin downline atau referal atau disebut Shvoong sebagai "Teman yang diundang" (Friend Invites). Tapi, teman yang pasif tidak cukup membantu mendongkrak royalti yang diperoleh, temukan teman yang punya passion dan semangat dalam menulis.

Shvoong akan memberikan royalti pertama apabila pendapatan yang kita peroleh minimal telah mencapai 10 dollar. Teman saya yang sebut di atas cukup aktif menulis shvoong mengatakan bahwa beliau telah mendapatkan 50-60 dollar per bulan dari Shvoong.

Lumayan bukan, selain melatih kemampuan menulis juga menghasilkan uang tambahan belanja. Kalau tertarik bergabung di Shvoong, silahkan klik link berikut: Shvoong.com

Wednesday, December 12, 2012

Mencari Ilham

Pengen punya buku, tapi ga punya ide untuk memulai sebuah tulisan. Ya, otomatis keinginan tersebut tinggal sekedar angan-angan.

Buntu.
Kendalanya karena ga punya bahan bacaan. Mo ke toko buku, kok rasanya jauh banget, dengan alasan tinggal di kabupaten yang cuma punya atu-atunya toko buku dan itu pun ga lengkap. Ke kota, ga punya waktu!

Aduh, banyak banget sih rintangan untuk menemukan "ilham" di kepala.
Apakah memang sesulit itu mencari ilham untuk merintis sebuah buku atau novel?

Dipikir-pikir, J.K. Rowling ga kesulitan menemukan ilham untuk menghidupkan Harry Potter dalam novel-novelnya. Semua tempat yang beliau singgahi mampu melahirkan semacam ilham dalam otaknya yang cerdas.

Tampaknya, untuk mampu menangkap ilham yang banyak berkeliaran di sekeliling kita, selaku penulis perlu menumbuhkan kadar sensitivitas yang lebih dari orang biasa. Kalau orang biasa melihat jamban di wc bermakna "jamban", seorang penulis bisa menangkap tidak sekedar "jamban". Bisa jadi, jamban itu memiliki mulut yang kemudian mampu melahap orang yang kebetulan jongkok buang air besar di atasnya. Selanjutnya, imaji itu berkembang liar menjadi sebuah kehebohan, karena orang yang raib dimakan jamban menjadi buah bibir masyarakat sekitar, bisa jadi karena si anu yang dimakan jamban pada saat kejadian berlangsung tidak ada saksi. Akibatnya, curiga pun berkembang, si anu yang dimakan jamban diduga menjadi korban seorang warga lain yang selama ini dicurigai warga sebagai pembunuh yang menganut ilmu hitam semacam "Sumanto" yang memakan mayat korban hasil pembunuhannya.

Ilham pun kemudian berkembang menjadi sebuah cerita.
Jadi, masih sulit kah menemukan ilham?

Tuesday, December 11, 2012

Masihkah Aku Ingin Jadi Penulis?

Pertanyaan itu kembali berputar-putar di kepala seperti gasing.

Lingkungan kah yang menghambat rencana hebat tersebut atau memang niatan yang tertanam di dalam diri tidak cukup tangguh untuk menepis segala rintangan atau pun godaan?

Sesibuk apakah seorang ibu rumah tangga yang bekerja? Pastinya tidak lebih sibuk dari seorang Putu Wijaya, Ayu Utami, Dee, Andrea Hirata, atau penulis besar lainnya. Jadi, apa yang menghalangi langkahku untuk tetap menghasilkan tulisan?

Tampaknya bukan kendala yang membuatku sulit untuk konsisten menulis, tetapi motivasi yang tertanam dalam diri tidak lah cukup kuat. Sehingga seringan apapun kendala, pasti akan dengan mudah menggoyahkan tekad yang tampaknya sekeras baja ketika dibangun.

Jadi, masihkah aku ingin jadi penulis?

Tampaknya jawaban semakin kabur dan terasa ragu-ragu.


  
 

(c)2009 Mardiana Kappara . Based in Wordpress by wpthemesfree Created by Templates for Blogger